Tidak Capai Target, PB IPSI Akan Lakukan Evaluasi Total Terkait Banyaknya Peraturan Baru
By Abdi Satria
nusakini.com-Tangerang-Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Erizal Chaniago akan melakukan evaluasi total terkait hasil yang kurang maksimal pada SEA Games 2021 Vietnam tahun ini.
Hal itu disampaikan oleh Erizal Chaniago saat menyambut Kontingen pencak silat di di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (18/5).
Tidak tercapainya target ini dikarenakan paraturan baru yang terjadi di Vietnam sehingga IPSI akan mengevaluasi total. "Gagalnya terget karena peraturan baru. Dan peraturan belum disahkan di internasional dan di nasional juga belum pernah menerapkan. Dan kami akan evaluasi total," katanya.
"Target kita adalah 4 emas tapi kita belum bisa mencapai target. Saya sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) mohon maaf kepada Kemenpora. IPSI sudah bekerja keras tapi belum bisa memenuhi target yang diberikan kepada IPSI," ucap Erizal.
"Secara atlet kita sudah yang terbaik dan ini adalah juara-juara Asian Games yang lalu dan juara PON Papua. Selain itu, kita juga diberikan training camp jangka panjang oleh Kemenpora. Dan yakinlah kita akan memperbaiki hal-hal yang bersifat non teknis," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Erizal mengatakan ada sejumlah faktor yang disinyalir sebagai kecurangan. Pasalnya, beberapa atlet Tanah Air yang turun berlaga di SEA Games kali ini kerap mendapatkan ketidaksesuaian poin. Tak jarang, Erizal menilai keputusan wasit justru tak wajar sehingga merugikan Indonesia secara sepihak.
"Contohnya seperti cara bantingan yang bergendong-gendongan seperti MMA itu diperbolehkan, jadi ciri khas pencak silat itu justru tergerus," ujar Erizal.
Khoirudin Mustakim, atlet pencak silat Indonesia yang turun di nomor laga kelas B putra mengatakan ia dan pelatih sempat heran ketika mendapat penalti dalam beberapa detik jelang laga usai.
"Mustakim melakoni pertandingan penentu dalam final nomor tanding 50-55 Kg menghadapi wakil Malaysia, Muhammad Khairi Adib. Tendangan keras Mustakim yang dilayangkan bukanlah menyasar area terlarang (leher) pesilat Malaysia ini tapi kita malah kena pinalti," ucapnya.
Pengurangan poin tersebut tak dapat dikejar kembali oleh pesilat asal Klaten, Jawa Tengah tersebut, sehingga medali emas harus direlakan kepada Muhammad Khairi Adib yang sebelumnya ketinggalan poin 50-59.
Berangkat dari hasil tersebut, Kemenpora dan IPSI akan melakukan evaluasi non-teknis. Erizal mengatakan pihaknya akan meneliti lebih jauh terkait regulasi yang ditetapkan saat ini.(rls)